Sabtu, 05 November 2011

renungan

Diposting oleh Sii Alfa di 12.02 0 komentar

Dulu kala ada seorang Kaisar yang mengatakan pada salah seorang penunggang kudanya, jika dia bisa naik kuda & menjelajahi daerah seluas apapun, Kaisar akan memberikan kepadanya daerah seluas yang bisa dijelajahinya.
Kontan si penunggang kuda itu melompat ke punggung kudanya & melesat secepat mungkin untuk menjelajahi dataran seluas mungkin. Dia melaju & terus melaju, melecuti kudanya untuk lari secepat mungkin.

Ketika lapar & letih, dia tidak berhenti karena dia ingin menguasai dataran seluas mungkin. Akhirnya, sampailah pada suatu tempat di mana cukup luas daerah telah berhasil dijelajahinya & dia menjadi begitu kelelahan & hampir mati.
Lalu dia berkata terhadap dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diri begitu keras untuk menguasai daerah yang begitu luas? Sekarang aku sudah sekarat & aku hanya butuh tempat yang begitu kecil untuk menguburkan diriku sendiri."

Cerita ini mirip dengan perjalanan hidup kita. Kita memaksa diri begitu keras tiap hari untuk mencari uang, kuasa & kebanggaan diri. Kita mengabaikan kesehatan kita, waktu kita bersama keluarga & kesempatan mengagumi keindahan sekitar, hal-hal yang ingin kita lakukan & juga kehidupan rohani & ibadah kita. Suatu hari ketika kita menoleh ke belakang, kita akan melihat betapa kita tidak membutuhkan sebanyak itu, tapi kita tak mampu memutar mundur waktu atas semua yang tidak sempat kita lakukan. Maka, sempatkanlah untuk memikirkan barang sejenak apa yang akan kita lakukan apabila kita mati besok.

Atau apa yang akan kita lakukan jika kita meninggal dalam waktu seminggu? 1 bulan? 1 tahun? 10 atau 40 tahun lagi? Bukankah suatu hal yang menyenangkan sekaligus menyeramkan mengetahui kapan kita akan mati? Kita semua tidak ada yang tahu.
Jalanilah hidup yang seimbang!
Belajarlah untuk menghormati & menikmati kehidupan, & yang terutama mengetahui apa yang terpenting dalam hidup ini.
Mulai saat ini tinggalkanlah kegiatan rutin anda di saat libur & manfaatkan akhir pekan bersama keluarga ...

biarkan mereka tertawa sebelum tau ibunya telah tiada..

Diposting oleh Sii Alfa di 11.30 0 komentar

suatu petang ketika orang2 sedang sibuk berebut waktu untuk segera pulang kerumah masing2 setelah melakukan rutinitas pekerjaannya, di sebuah halte busway terlihat seorang bapak dengan 3 anaknya yang masih kecil2.Mereka sedang menunggu datangnya busway yang sebentar lagi akan membawa mereka pulang.
ketiga anak itu berusia sekitar 8,5 dan 3 tahun.Anak terkecil bagaikan seorang putri,ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak.sedangkan kedua anak lainya yang putra sedang asyik bermain2 kesana kemari.itu lah ciri anak seantero dunia.


tibalah saatnya busway ditunggu datang.para penumpang pun seperti robot yang diperintahkan sama bergegas menuju pintu masuk busway,termasuk sang bapak dan ke3 anaknya.kemudian keluarga itu dapat duduk di kursi busway yang disusun seperti kereta api listril(KRL).lalu ke2 anak laki2nya beranjak dari kursinya dan bermain petak umpet di sela2 tubuh orang dewasa yang sebagian besar mengisi ruang busway itu.mereka sambil berteriak girang.


terlihat beberapa penumpang yang wajahnya menjadi begitu muram.mereka merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu.hingga akhirnya ada seorang penumpang pria yang ketus menyatakan protesnya ke sang bapak,"pak,tolong anaknya di atur ya,disi kan penumpang juga ingin tenang,sudah capek kerja,eh pulang kok masih aja ada yang ganggu!!".lalu sang bapak sambil menggendong putrinya pun menjawabnya dengan senyum,"maaf ya mas?ibu mereka baru saja meninggal sore ini di rumah sakit,dam saya belummengatakan hal ini ke mereka.nanti begitu sampai rumah saya akan mengatakannya,biarlah mereka merasakan kegembiraan yang menjadi hak mereka,karna saya merasa mereka akan banyak kehilangan kegembiraan setelah tahu bahwa ibu yang biasa mengasuh mereka dan menyayangi mereka setiap saat sudah tidak bersama mereka lagi selamanya,,mas tidak keberatan kah,kalau mereka bermain sebentar saja di bus ini?".


mendengar apa yg dibicarakan sang bapak,sebagian penumpang yang mendengarnya lalu terdiam dan merenung,termasuk sang peria yang baru saja memperotes sang bapak dengan ketus,tiba2 mereka teringat akan kasih sayang dan kesalahan2 yang pernah mereka perbuat kepada ibunya.
diam2 diantara mereka ada yang menggambil handphone di saku celananya,lalu jari jempolnya membuat bari kalimat "ibu apakabar?besok pagi saya mau pulang menjenguk ibu.maafkan segala salah saya,ibu"


kemudian dia mengirimkan sms itu ke nomor ibunya,dan berharap ia masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan ibunya besok..

Crying faceCrying faceCrying face

 

Kita2Sahabat Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei